Ikhwan Saputera

Setiap Waktu adalah Belajar, Setiap Tempat adalah Sekolah, Setiap Orang adalah Guru

Sunday, February 11, 2024

Install Driver Wifi Linux Mint 21.3 di Axioo My Book 14 E


Setelah lama tidak mengulik Linux, tadi malam saya kembali merambah dunia Linux dengan mencoba Linux Mint. Saya memutuskan untuk mengunduh versi terbaru, yaitu Linux Mint 21.3, dan baru sempat menginstalnya pagi ini setelah proses pengunduhan semalam. Namun, setelah instalasi selesai, saya mengalami kendala yang cukup mengganggu. Saat mencoba mengaktifkan koneksi wifi, perangkat tidak mendeteksinya sama sekali. Kondisi ini menjadi masalah serius karena saya tidak memiliki akses internet melalui kabel, sehingga tidak bisa langsung melakukan pembaruan sistem menggunakan perintah "sudo apt-get" atau "update".

Hal ini sebernanya saya buat untuk pengingat dan sebagai catatan saya dan jika ingin teman-teman ingin mencoba silahkan mengikuti langkah-langkahnya.

Berikut langkah-langkah install nya 

  1. Dengan menggunakan laptop/komputer lain Donwload file Realtek 8723DU Wireless dan letakakan file tersebut sementera di Flasdisk kemudian pindahakan ke Folder Download pada laptop Linux mint yang baru kita install
  2. Ektrak file tersebut dengan perintah unzip namafile
  3.  Lanjut dengan perintah 

        cd rtl8723du

        make

        sudo make install

Dan terakhir restart laptop nya, semoga berhasil

Tuesday, January 09, 2024

Mengenal Istilah "Syathahat"

"Syathahat" adalah istilah yang berasal dari tradisi sufi, dan dapat merujuk pada konsep atau pengalaman spiritual tertentu. Meskipun kata ini tidak selalu ditemukan di setiap sumber sufi, namun dalam beberapa konteks, "Syathahat" dapat merujuk pada pengalaman kesatuan atau pengalaman mistis yang mendalam.

Syathahat (سَØ·ْØ­َات) dalam dunia sufi merujuk pada ungkapan-ungkapan ekstatik yang diucapkan oleh para sufi saat mengalami pengalaman spiritual yang mendalam. Kata "syathahat" sendiri berasal dari kata dasar "sathha" yang berarti "berlari" atau "mengeluyur," menggambarkan bagaimana para sufi, dalam keadaan mabuk cinta kepada Tuhan, "melampaui" batas-batas kesadaran normal dan mengungkapkan pengalaman mereka dengan cara yang tidak terduga dan bahkan tampak berlebihan.

Syathahat, di dunia tasawuf, juga merujuk pada ekspresi ekstatik atau ucapan yang tidak biasa yang keluar dari seorang sufi saat mengalami pengalaman spiritual yang mendalam. Kata "syathahat" sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti "berkelana" atau "menyimpang". Hal ini karena ucapan-ucapan tersebut seringkali terdengar aneh, paradoks, bahkan melanggar norma-norma umum, sehingga seolah-olah sang sufi telah "keluar" dari kesadaran atau realitas normal, yang tidak begitu saja bisa di artikan  secara harfiah atau letterlijk.

Dalam tradisi sufi, para pencari kebenaran (sufi) sering mencari pengalaman yang membawa mereka lebih dekat kepada Allah atau Kesatuan Ilahi. Pengalaman ini dapat mencakup perasaan intens kesadaran akan keberadaan Allah, hilangnya batasan ego, atau pengalaman ekstase spiritual.

Penting untuk dicatat bahwa istilah-istilah dalam tradisi sufi sering kali memiliki makna yang sangat mendalam dan personal, dan dapat bervariasi tergantung pada konteks dan interpretasi individu atau kelompok sufi tertentu. Oleh karena itu, pemahaman tentang "Syathahat" atau konsep serupa dapat bervariasi di antara berbagai mazhab sufi.

Pengalaman spiritual yang memicu syathahat biasanya terjadi akibat dari fana' (kefanaan) atau fana' fi Allah (kefanaan dalam Allah). Dalam kondisi ini, para sufi merasakan kehadiran Nya secara intens dan langsung, sehingga mereka mengungkapkan pengalaman tersebut dengan bahasa yang melampaui batas-batas pemahaman manusia biasa.

Beberapa contoh syathahat yang terkenal antara lain:

"Akulah Tuhan!" - Ucapan kontroversial yang diucapkan oleh al-Hallaj, seorang sufi terkenal, yang berujung pada eksekusinya. Namun, para sufi lain memaknai ucapan ini sebagai ungkapan totalitas penyatuan dirinya dengan Tuhan, bukan sebagai klaim keilahian.
"Aku melihat Allah dengan mata hatiku!" - Ucapan Bayazid al-Bistami, seorang sufi lainnya, yang menggambarkan pengalamannya mengalami vision ilahi.
"Akulah Ka'bah!" - Ucapan Rabiah al-Adawiyah, seorang sufi wanita, yang mengungkapkan bahwa hatinya telah menjadi tempat beribadah bagi Tuhan.
Syathahat seringkali menimbulkan kontroversi dan perdebatan. Ada yang menganggapnya sebagai ucapan yang sesat dan kufur, sementara yang lain melihatnya sebagai ekspresi mistis yang sah dan tidak boleh dipahami secara literal.

Para ulama dan sufi sendiri memiliki pandangan yang beragam tentang syathahat. Beberapa di antaranya, seperti Imam Junaid al-Baghdadi, berpendapat bahwa syathahat hanya boleh diungkapkan dalam lingkungan tertutup dan kepada murid-murid yang telah matang secara spiritual. Sementara yang lain, seperti Imam al-Ghazali, berpandangan bahwa syathahat dapat menjadi tanda dari kemajuan spiritual seseorang, namun harus ditafsirkan dengan hati-hati dan tidak boleh dijadikan dasar untuk memahami ajaran Islam.

Secara keseluruhan, syathahat merupakan fenomena yang kompleks dan menarik dalam dunia tasawuf. Ia memberikan sekilas pandang tentang pengalaman spiritual yang mendalam yang dialami oleh para sufi, namun juga menuntut pemahaman yang kontekstual dan tidak tergesa-gesa.

Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu diingat tentang syathahat:
  • Syathahat tidak dimaksudkan untuk dipahami secara literal. Dimana Syathahat adalah pengalaman pribadi dan sakral, dan tidak dimaksudkan untuk dipahami secara literal.
  • Syathahat hanya terjadi pada sebagian kecil sufi. Tidak semua sufi mengalami syathahat, dan bahkan di antara mereka yang mengalaminya, tidak semua orang mengungkapkannya secara terbuka.
  • Syathahat tidak boleh dijadikan dasar untuk memahami ajaran Islam.
  • Syathahat harus ditafsirkan dengan hati-hati dan dalam konteks ajaran tasawuf secara keseluruhan. Syathahat dapat menjadi pengalaman yang kontroversial, tetapi penting untuk dipahami dalam konteks tradisi sufi dan dihormati sebagai ekspresi otentik dari pengalaman spiritual yang mendalam.
  • Ungkapan-ungkapan syathahat seringkali metaforis dan simbolis, dan harus ditafsirkan dalam konteks pengalaman spiritual yang melatarbelakanginya.

Tuesday, October 10, 2023

Nasruddin Hodja


Nasruddin Hodja, atau Nasreddin Hodja, adalah sosok yang sangat terkenal dalam budaya dan cerita rakyat di berbagai masyarakat di dunia. Meskipun keberadaan sejarahnya masih diperdebatkan, banyak masyarakat mengklaimnya sebagai bagian dari etnis mereka. Namun, beberapa sumber menunjukkan bahwa Nasruddin Hodja mungkin lahir di Desa Hortu di Sivrihisar, Provinsi EskiÅŸehir, yang sekarang merupakan bagian dari Turki modern, pada abad ke-13.

Pada masa hidupnya, Nasruddin Hodja dikenal sebagai seorang cendekiawan, cerdik, dan bijaksana. Ia tinggal di berbagai tempat selama hidupnya, dan perjalanan hidupnya mencerminkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam sejarah Turki. Setelah kelahirannya di Desa Hortu, ia kemudian tinggal di AkÅŸehir, sebuah kota di Turki yang kemudian menjadi salah satu tempat terkenal yang dihubungkan dengannya. Selanjutnya, Nasruddin Hodja tinggal di Konya saat Dinasti Seljuk memerintah.

Nasruddin Hodja juga terkenal karena kisah-kisah lucu, cerita-cerita bijak, dan anekdot-anekdot yang sering kali mengandung pesan moral. Kisah-kisah ini menggambarkan Nasruddin sebagai seorang tokoh yang ceroboh, terkadang bodoh, tetapi juga sangat bijaksana dalam mengajarkan pelajaran tentang kebijaksanaan, moralitas, dan kebijakan.

Pada akhir hidupnya, tanggal pasti kematian Nasruddin Hodja masih menjadi misteri. Beberapa sumber mengatakan bahwa ia meninggal pada tahun 1275/6, sementara yang lain menyebutkan tahun 1285/6 Masehi. Meskipun demikian, makam Nasruddin Hodja dipercaya berada di AkÅŸehir, dan tempat ini telah menjadi tujuan ziarah bagi banyak orang yang ingin menghormatinya.

Selain itu, untuk merayakan warisan dan cerita-cerita Nasruddin Hodja, "Festival Internasional Nasreddin Hodja" diadakan setiap tahunnya di AkÅŸehir pada tanggal 5 hingga 10 Juli. Festival ini merupakan kesempatan bagi orang-orang untuk merayakan kebijaksanaan dan humor Nasruddin Hodja melalui berbagai acara budaya, pertunjukan seni, dan peringatan akan pesan moral yang terkandung dalam ceritanya.

Dengan berbagai klaim masyarakat yang menghubungkan Nasruddin Hodja dengan berbagai etnis dan budaya, serta warisan kisah-kisahnya yang terus hidup, Nasruddin Hodja tetap menjadi salah satu tokoh yang paling dicintai dalam cerita rakyat dan kebijaksanaan lintas budaya di seluruh dunia.

Walaupun banyak yang mengklaim Nasruddin Hodja sebagai bagian dari etnis atau budaya mereka, perlu diingat bahwa karakter Nasruddin Hodja sebenarnya adalah sebuah ikon lintas budaya yang melewati batas etnis, bahasa, dan agama. Keberhasilan Nasruddin Hodja sebagai figur yang dikenal secara global terletak pada karakter universalnya yang bisa diterima oleh banyak orang di seluruh dunia. Ini adalah sisi lain dari kisah Nasruddin Hodja yang menarik untuk dicatat.

Nasruddin Hodja tidak hanya terkenal di Turki, tetapi juga di berbagai negara Timur Tengah, Asia Tengah, Balkan, dan bahkan sebagian besar dunia. Dia adalah contoh yang menunjukkan bahwa kebijaksanaan dan humor memiliki daya tarik universal, dan pesan moral yang terkandung dalam ceritanya dapat diaplikasikan oleh semua orang, tanpa memandang latar belakang budaya atau agama mereka.

Selain itu, Nasruddin Hodja juga menjadi simbol toleransi dan pemahaman lintas budaya. Kisah-kisahnya sering kali menggambarkan situasi yang melibatkan berbagai budaya, agama, dan bahasa yang berbeda, tetapi dalam akhirnya, pesan moral yang diambil selalu mengutamakan kebijaksanaan, keadilan, dan kerukunan. Ini menjadi sebuah pengingat bahwa dalam keragaman kita, kita dapat menemukan kesamaan yang menghubungkan kita sebagai manusia.

Oleh karena itu, sisi lain dari Nasruddin Hodja adalah bahwa ia mewakili nilai-nilai universal yang penting dalam mempromosikan perdamaian, pemahaman, dan harmoni di dunia yang semakin terhubung secara global. Sebagai tokoh yang menyatukan berbagai budaya dan mengajarkan pelajaran berharga, Nasruddin Hodja akan terus menjadi inspirasi bagi orang-orang dari berbagai latar belakang untuk saling menghormati dan belajar satu sama lain.

Thursday, March 23, 2023

Penggunaan Font Arabic


 

Font Arabic atau font Arab merupakan jenis font yang digunakan untuk menulis bahasa Arab, termasuk dalam penulisan Al-Qur'an. Bahasa Arab sendiri memiliki aksara yang unik dan berbeda dengan aksara dalam bahasa lainnya, sehingga membutuhkan jenis font yang khusus dan sesuai dengan aturan penulisan huruf Arab.

Al-Qur'an sendiri adalah kitab suci dalam agama Islam yang berisi petunjuk dan pedoman bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan. Di dalam Al-Qur'an, huruf Arab digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan suci yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, penggunaan font Arabic yang baik dan sesuai aturan menjadi sangat penting dalam penulisan Al-Qur'an.

Penggunaan font Arabic yang tepat dan indah pada Al-Qur'an juga memiliki nilai estetika yang tinggi dan menjadi ciri khas dari keindahan seni kaligrafi Islam. Penggunaan font Arabic pada Al-Qur'an tidak hanya menunjukkan keindahan visual, namun juga memuat makna dan simbol yang mendalam bagi umat Islam.

Dalam perkembangan teknologi dan desain grafis, terdapat banyak jenis font Arabic yang digunakan dalam penulisan Al-Qur'an, mulai dari font tradisional hingga modern. Namun, penting untuk memastikan bahwa penggunaan font tersebut sesuai dengan aturan dan tidak merusak makna atau pesan suci yang terkandung di dalam Al-Qur'an.

Anda dapat menggunakan  dengan mempelajari link dibawah ini.

Cara Tambah font di Ubuntu  

Silahakan donwload disini

Monday, November 14, 2022

Install fonts-sil-scheherazade on Ubuntu


Font Unicode pintar untuk Arabic Scheherazade (Syah Reza dalam ejaan Indonesia), dinamai sesuai dengan tokoh utama kisah Arabian Nights klasik, dirancang dengan gaya yang mirip dengan tipografi tradisional seperti Monotype Naskh, diperluas untuk mencakup repertoar Arab Unicode lengkap. 

Dalam menuliskan tulisan Arab terutama untuk tulisan ayat Quran, ada beberapa fonts yang khusus digunakan untuk menuliskan Arabic dengan sangat indah.Misalnya font Schehehrazade dan font Uthman Taha Naskh yang keduanya sangat indah, bersifat terbuka, dan bahkan boleh dimanfaatkan untuk kebutuhan komersil.

Tujuan dari produk ini adalah untuk menyediakan satu keluarga font berbasis Unicode yang akan berisi inventaris lengkap mesin terbang yang dibutuhkan untuk hampir semua sistem penulisan berbasis bahasa Arab. 

Font ini menggunakan teknologi font mutakhir untuk mendukung masalah tipografi yang kompleks. Font ini menyediakan rendering skrip Arab yang disederhanakan, menggunakan mesin terbang penghubung dasar tetapi tidak termasuk berbagai ligatur tambahan atau alternatif kontekstual (hanya ligatur lam-alef yang diperlukan). Gaya yang disederhanakan ini sering lebih disukai untuk kejelasan, terutama dalam bahasa non-Arab, tetapi mungkin dianggap tidak menarik di komunitas yang lebih tradisional dan melek huruf. 

Satu font dari keluarga jenis huruf ini disertakan dalam rilis ini: - Scheherazade Regular . Rilis ini mendukung hampir semua repertoar karakter Arab Unicode 5.0 (tidak termasuk blok Arabic Presentation Forms, yang tidak direkomendasikan untuk penggunaan normal). Kecerdasan font diimplementasikan menggunakan teknologi OpenType. 

Situs web: http://scripts.sil.org/ArabicFonts

 

Cara cepat instal dari fonts-sil-scheherazade:

	sudo apt-get update 
	sudo apt-get install fonts-sil-scheherazade

 

Perbaiki Dual Boot Windows dan Ubuntu


Cara untuk meperbaiki dual boot yang tidak bekerja di Windows 10 UEFI. Yang mana pada saat startup tampilan pilihan os antara Ubuntu dan Windows menghilang, berikut adalah cara memperbaiknya baik ketika berada di OS Windows atau Ubuntu :


Ketikakan perintah berikut di Command promt windows dengan menjalakan As Administrator  dengan konfigurasi sebagi berikut. 


    1. Setup Ubuntu GRUB EFI to boot at boot manager:


       bcdedit /set {bootmgr} path \EFI\ubuntu\grubx64.efi 


    2. Setup Kali Linux GRUB EFI to boot at boot manager: 


  bcdedit /set {bootmgr} path \EFI\kali\grubx64.efi

Jika kita berada di OS Ubuntu dengan multi Hard Drive untuk memperbaiki dengan perintah sebagi berikut :



    1. Untuk memecahkan masalah Grub (harus melewati terminal)
          sudo grub-install /dev/sda
          sudo update-grub2
          reboot


    2. Command to install rEFInd: (harus melewati terminal) 


          sudo add-apt-repository ppa:rodsmith/refind && sudo apt update && sudo apt         install refind && sudo refind-mkdefault

Auto Mount Drive di Ubuntu Server 22.04 Saat Startup

Saat kita menyambungkan usb atau hardisk ekternal tidak secara default akan di baca oleh Linux OS (or Ubuntu Server) saat startup. Kita dapat menempelkan atau  mount mua dengan sangant mudah dengan menggunakan perintah mount dengan cara kita tidak perlu setiap kali start up me mount nya di terminal tetapi secara automatis ter enable saat startup. Jadi kita tidak perlu me mount drive lagi setelahr restart atau login ke Linux OS. Ini adalah tahapan auto mount drive saat startup.

 

1. Membuat Mount Point

Pertama kita perlu membuat suatu directori untuk tempat memempelkan/ titik tempel dari drive kita.

   sudo mkdir /media/USB1

 

2. Mendakat Drive UUID dan Type

Sekarang, kita memerlukan UUID dan tipe file system. Informasi ini kita butuhkan untuk melangkah ke tahap berikutnya, jadi kita  cari UUID drive dengan mengetikan perintah - 

 lsblk -o NAME,FSTYPE,UUID,MOUNTPOINTS

 atau

 lsblk -o NAME,FSTYPE,UUID

Tahap ini akan menghasilkan sesuatu kurang lebih seperti ini, yang mana kita butuhkan. Disini kita dapat mengetahui, sd2 is type exfat dan mount point. Jadi, kita memerlukan mount sda2 ini  /media/USB1. Yang mana UUID untuk ini adalah 632D-7154 and File System Type is exfat. Jadi, Copy UUID dan File System Type dari disk.

NAME   FSTYPE   UUID                                 MOUNTPOINTS
sda                                                  
├─sda1 vfat     67E3-17ED                            
└─sda2 exfat    632D-7155
sdb                                                  
├─sdb1 vfat     D7E2-9D99                            /boot/firmware
└─sdb2 ext4     b09bb4c8-de4d-4ce6-a93f-30c4c9241a60 /

3. Edit fstab

Untuk meng edit the fstab file jalalkan perintah berikut (catatan saya menggunakan nano disini namun terserah kebiasana anda menggunakan editor yang di sukai)

  sudo nano /etc/fstab

Anda akan melihat sesuatu seperti ini lebih kurangnya -

LABEL=writable  /       ext4    discard,errors=remount-ro       0 1
LABEL=system-boot       /boot/firmware  vfat    defaults        0       1

Disini kita hanya menambahkan baris perintah untuk drive kita, dengan format lebih kurang seperti berikut -

<file system> <mount point>   <type>  <options>       <dump>  <pass>
UUID=<UUID> <PATH_TO_MOUNT> <DRIVE_TYPE>  defaults        0       0
Jadi, ini adalah tambahan barinya untuk drive kita 
# USB1
UUID=632D-7155 /media/USB1   exfat    defaults        0       0

4. Test fstab

Sekarang kita perlu mencoba fstab sebelum reboot karena jikainvalid fstab tidak dapat terbaca disk. Jadi, akan lebih baik dengan menjalakan tes terlebih dahulu, dengan mengikuti perintah berikut untuk mengetahu ada peringatan atau masih adar error. Jangan reboot Ubuntu Server / Linux OS jika masih terdapat errors atau warnings.

  sudo findmnt --verify

5. Restart Ubuntu Server / Linux OS

Jika tahap di atas tidak terdapat error maka anda dapat melangkah ke tahap selanjutnya dengan me restart Ubuntu Server / Linux OS dengan perintah berikut -

 sudo reboot

6. Test Mount Point

Jalankan perintah seperti tahap 2 untuk mengecek drive kita apakah drive sudah ter mount.

 lsblk -o NAME,FSTYPE,UUID,MOUNTPOINTS

 atau

 lsblk -o NAME,FSTYPE,UUID

Hasilnya lebih kurang seperti ini

NAME   FSTYPE   UUID                                 MOUNTPOINTS
sda                                                  
├─sda1 vfat     67E3-17ED                            
└─sda2 exfat    632D-7155                            /media/USB1
sdb                                                  
├─sdb1 vfat     D7E2-9D99                            /boot/firmware
└─sdb2 ext4     b09bb4c8-de4d-4ce6-a93f-30c4c9241a60 / 
Here you can see, sda2 is now mounted to /media/USB1. 

Disini Anda dapat melihat, sda2 sudah termount di

/media/USB1